Saturday, July 6, 2013

Singapore With Love Eps.1 (In Indonesian)


Negeri Seribu Satu Larangan

            Alkisah hiduplah seorang raja yang berasal dari kerajaaan Sriwijaya di pulau Sumatera bernama Sri Nila Utama. Dia adalah raja yang bijak dalam memimpin negerinya hingga mencapai kemakmuran dan kejayaan. Suatu hari saat sang raja berburu rusa, dia masuk terlalu jauh kedalam hutan rimba hingga sampai tepi laut. Dari sebuah batu besar tampaklah olehnya dari kejauhan sebuah pulau dengan pantainya yang putih dan elok.

Sang raja bertanya kepada hulubalangnya, “वहाँपरलगरहाहैकिद्वीपक्या? (apakah pulau yang tampak di seberang sana)?”.

            Sang hulubalang kemudian menjelaskan bahwa pulau tersebut bernama Temasek. Sang raja kemudian memutuskan untuk menyeberangi laut dan berburu di pulau tersebut. Dipertengahan jalan perahu sang raja diterjang badai hingga hampir terguling sehingga seluruh barang bawaan di lempar ke laut supaya perahu tidak tenggelam. Tapi sialnya air tetap merendam perahu sang raja hingga atas saran penasehatnya sang raja membuang mahkotanya yang berat. Maka perahunya tidak jadi tenggelam, badaipun reda, dan sang raja selamat sampai ke pulau Temasek. Alangkah kagumnya Sri Nila Utama dengan pulau ini karena terdapat hutan yang lebat dan telaga ditengahnya. Semangat sang raja dalam berburu begitu membuncah di pulau ini, dia menelusuri hutan hingga mendaki sebuah bukit yang dikemudian hari dinamakan bukit Timah. Di bukit tersebut Sri Nila Utama bertemu seekor hewan yang gagah berbadan merah, berkepala hitam dan berdada putih. Sang raja terpesona dengan hewan itu hingga tidak jadi dipanahnya, hewan itu pun lalu menghilang ke dalam hutan.

            मैंनेदेखाथाकिक्यासुंदरजानवरों? (apakah hewan cantik yang tadi saya lihat?)”, tanya Sri Nila Utama kepada Bendahara yang menemaninya berburu.

महारानीपादुकादेखाथाकिपशुएकशेरथा, (Paduka, hewan yang tadi paduka lihat adalah singa)’’, jawab bendahara sang raja setelah berpikir sejenak. 

Betapa senang hati Sri Nila Utama mendengar penjelasan dari Bendaharanya. Sang raja kemudian merasakan bahwa penampakan singa tersebut adalah pertanda baik. Hingga Sri Nila Utama memutuskan untuk mendirikan sebuah peradaban baru di pulau Temasek, bandar  pelabuhan yang diberi nama sesuai dengan bahasa sanskrit, Pura yang berarti kota atau bandar, lalu Singa yang merupakan hewan yang dilihat sang raja, sehingga kota itu dinamakan Singapura. Walaupun pada akhirnya kajian sejarah menyatakan bahwa singa tidak pernah hidup di pulau tersebut maka kemungkinan hewan yang dilihat sang raja adalah harimau malaya.

            Sejak berdirinya Singapura pada abad 13M kota tersebut selama berabad-abad menjadi kota pelabuhan yang ramai, posisinya yang strategis diantara Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan, ditengah-tengah Indonesia dan Malaysia membuatnya menjadi tempat singgah para pengelana lautan hingga saudagar kapal dari berbagai penjuru dunia. Sri Nila Utama memerintah Singapura hingga 48 tahun lalu mewariskan tahtanya kepada puteranya Paduka Sri Pakema Wira Diraja (1372 –1386), cucunya Paduka Seri Rana Wira Kerma (1386 - 1399) hingga cicitnya Paduka Sri Maharaja Parameswara (1399 - 1401). Cicit Sri Nila Utama ini yaitu Paduka Sri Maharaja Parameswara kemudian mengalami kekalahan setelah diserang Majapahit hingga membuatnya diusir dari Singapura. Dia kemudian melabuhkan kapalnya di Malaka dan mendirikan kerajaan Melaka yang kemudian turut melahirkan kerajaan Johor. Kerajaan Johor inilah yang merebut kembali Singapura dari Majapahit, membuat pulau tersebut menjadi tidak berarti selain sebagai sebuah pusat pemerintahan kerajaan. Hingga abad 18 M datanglah Inggris bersama petingginya yang dilantik di Bengkulu, Thomas Stamford Raffles yang kemudian menemukan desa nelayan milik Sultan Johor. Melihat letak Singapura yang dinilai strategis, buat Raffles berpikir untuk memanfaatkan wilayah itu untuk kepentingan negaranya. Rafles bahkan mengubah penyebutan Singapura yang bersumber dari bahasa sankrit menjadi Singapore yang sesuai dengan logat bahasa Inggris. Desa yang merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu tersebut lalu diberikan kepada East India Company setelah perundingan diantara Sultan Johor dan Raffles. Dibawah kekuasaan East India Company kota nelayan tersebut disulap menjadi pusat bisnis internasional. Pelabuhannya bebas dengan peraturan pajak tidak rumit membuat kota ini menjadi primadona bagi para saudagar untuk berlabuh. Inilah yang melatarbelakangi imigrasi besar-besaran bangsa India, Asian hingga yang terbanyak bangsa China berbondong-bondong memasuki kota. Maka jadilah Singapore menjadi negeri yang terdiri dari berbagai macam etnis. Namun kejayaan Singapore tidak lama karena pada abad ke 19 M terjadi Perang Dunia I yang membuat wilayah tersebut ditransformasi menjadi pusat militer Inggris. Namun malang nasib Singapore karena pada tahun 1942 Jepang mengambil alih wilayah tersebut walaupun pada akhirnya kembali lagi ke tangan Inggris setelah bom atom Hiroshima dan Nagasaki jatuh di Jepang hingga membuat negeri sakura tersebut menarik pasukannya. Singapore yang pada saat itu berada dalam masa peralihan merasa membutuhkan perlindungan dari negeri yang telah lebih dahulu berjaya, Malaysia. Inggris sendiri setelah kembali merebut Singapore menjadikan wilayah ini ini menjadi koloni dengan dipimpin oleh warga lokal. Inilah yang membuat Singapore berani memutuskan bergabung dengan Federasi Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak. Malaysia setuju menerima Singapore dalam federasi nya karena Singapore yang saat itu dibawah para pemimpin berhalauan kiri merupakan sarang ideologi komunis, Malaysia ingin mencegah ideologi tersebut berkembang. Malaysia bahkan memindahkan banyak penduduknya ke Singapore demi untuk menyeimbangkan jumlah etnis cina berpaham komunis dengan etnis Melayu yang berideologi Islam.

            Namun sayangnya kongsi Federasi Malaysia pecah pada tahun 1965, membuat Singapore mendeklarasikan kemerdekaanya dengan bentuk pemerintahan republik parlementer. Tampuk kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri yang pertama memimpin yaitu Lee Kuan Yew. Hingga pada hari ini Singapore dipimpin oleh perdana menteri Lee Hsien Loong.

To be continue
                                                      BUY NOW (PRICE $20)



1 comment: