Bagi para wanita tomboy, ini tentu akan menjadi kabar yang
menggembirakan. Haute Butch adalah sebuah line fashion yang dikhususkan
untuk wanita tomboy, yang dirancang oleh seorang desainer dari Napa
Valley, Karen Roberts.
Wanita tomboy ingin selalu tampil maskulin, tetapi seringkali kesulitan dalam mencari pakaian yang cocok untuk diri mereka. Fenomena tersebut ditangkap oleh Karen sebagai suatu ide yang bisa dikembangkan untuk rancangannya.
Karen, 52, yang sempat mempelajari fashion merchandising sebelum mendaftar di Angkatan Laut Amerika Serikat, acapkali merasa kecewa pada berbagai pilihan busana yang tersedia untuk wanita tomboy.
Ketika dia masih bekerja di sebuah real estate, dia sering memakai blazer pria yang digulung, celana panjang yang digulung, dan kemeja yang digulung. Segala sesuatu yang dia kenakan selalu terasa aneh dan kurang pas. Dan hal itu sering membuatnya tidak percaya diri.

"Pakaian pria tidak dibuat untuk wanita," katanya.
Karen pun memutuskan untuk membuat clothing line sendiri yang ditujukan bagi wanita seperti dirinya. Dia pun mendapat inspirasi dari wanita dan pria yang ditemuinya dalam adegan LGBTQ Bay Area, dan dari desainer seperti Phillip Lim, Alexander McQueen, Vivienne Westwood dan Rick Owens.

Tak lama setelah itu, Karen merancang berbagai model busana pria yang cocok untuk tubuh wanita, termasuk kemeja, rompi, pakaian tinju, kaos olahraga, pakaian luar dan dasi. Dengan modal pinjaman USD 20.000 (sekitar Rp 243 juta) yang didapat dari teman dan uangnya sendiri, Karen telah memasarkan produknya sejak tahun lalu.

Seperti dilansir The Daily Beast, Karen dan tim kecilnya sekarang bersiap-siap untuk meluncurkan produk berikutnya. Dana produksi didapatkan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Mereka rencananya akan mengeluarkan koleksi kemeja, jaket dan model pakaian lainnya yang akan diresmikan awal musim semi berikutnya.

Photos by Haute Butch
Meskipun Karen kini menjual sebagian besar kreasinya secara online, dia berharap bahwa suatu hari dia bisa membuka sebuah gerai ritel.
Wanita tomboy ingin selalu tampil maskulin, tetapi seringkali kesulitan dalam mencari pakaian yang cocok untuk diri mereka. Fenomena tersebut ditangkap oleh Karen sebagai suatu ide yang bisa dikembangkan untuk rancangannya.
Karen, 52, yang sempat mempelajari fashion merchandising sebelum mendaftar di Angkatan Laut Amerika Serikat, acapkali merasa kecewa pada berbagai pilihan busana yang tersedia untuk wanita tomboy.
Ketika dia masih bekerja di sebuah real estate, dia sering memakai blazer pria yang digulung, celana panjang yang digulung, dan kemeja yang digulung. Segala sesuatu yang dia kenakan selalu terasa aneh dan kurang pas. Dan hal itu sering membuatnya tidak percaya diri.

"Pakaian pria tidak dibuat untuk wanita," katanya.
Karen pun memutuskan untuk membuat clothing line sendiri yang ditujukan bagi wanita seperti dirinya. Dia pun mendapat inspirasi dari wanita dan pria yang ditemuinya dalam adegan LGBTQ Bay Area, dan dari desainer seperti Phillip Lim, Alexander McQueen, Vivienne Westwood dan Rick Owens.

Tak lama setelah itu, Karen merancang berbagai model busana pria yang cocok untuk tubuh wanita, termasuk kemeja, rompi, pakaian tinju, kaos olahraga, pakaian luar dan dasi. Dengan modal pinjaman USD 20.000 (sekitar Rp 243 juta) yang didapat dari teman dan uangnya sendiri, Karen telah memasarkan produknya sejak tahun lalu.

Seperti dilansir The Daily Beast, Karen dan tim kecilnya sekarang bersiap-siap untuk meluncurkan produk berikutnya. Dana produksi didapatkan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Mereka rencananya akan mengeluarkan koleksi kemeja, jaket dan model pakaian lainnya yang akan diresmikan awal musim semi berikutnya.

Photos by Haute Butch
Meskipun Karen kini menjual sebagian besar kreasinya secara online, dia berharap bahwa suatu hari dia bisa membuka sebuah gerai ritel.
No comments:
Post a Comment